Jumat, 06 Januari 2012

BROADBAND VS PIGEON

BROADBAND VS PIGEON Ingatkah Anda dengan merpati pos? Ya, burung ini sudah digunakan sejak zaman romawi kuno untuk mengirimkan pesan jarak jauh. Burung merpati dipilih karena bisa dilatih, pintar, memiliki daya ingat yang kuat dan kemampuan navigasi yang jauh. Naluri alamiahnya yang bisa mengenali wilayah dan kembali ke sarang membuatnya jarang tersesat. Kemampuan merpati ini mengispirasi D. Waitzman pada tahun 1990 mengeluarkan dokumen RFC1149 – A Standard for the Transmission of IP Datagrams on Avian Carriers. Dokumen ini menerangkan sebuah eksperimen dengan membungkus Data kemudian mengirimkanya ke lokasi tertentu dengan bantuan burung. Dalam konsep ini, Data berupa informasi dengan format hexadecimal yang dicetak pada kertas kemudian digulung dan dibungkus dalam sebuah pipa, kemudian diikatkan pada kaki burung untuk dikirim ke daerah tujuan. Setelah sampai pada penerima, kertas dibuka dari pipa dan informasi didalamnya diterjemahkan. Pada tahun 1999, D. Waitzman kembali menerbitkan dokumen RFC2549 – IP over Avian Carriers with Quality of Service. Dokumen ini merupakan kelanjutan dari RFC1149 dengan menambahkan aspek kualitas pelayanan. Waitzman membagi tingkat pelayanan kedalam Concorde, First, Business, dan Coach dengan mengadopsi cara pelayanan dalam penerbangan komersil. Kelas Concorde dan First medapatkan pengiriman data yang lebih cepat. Dalam rancangan implementasinya, setiap burung akan dilengkapi dengan barcode pada sayapnya. Di setiap titik pemberhentian (disebut dengan router), setiap burung akan di-scan untuk mengetahui prioritasnya hingga terbentuk sistem antrian dengan burung yang lain. Anda mungkin berpikir bahwa kedua dokumen RFC (Request for Comment) diatas sulit diterima secara logis. Sebenarnya, kedua RFC tersebut adalah engineering humor. RFC adalah dokumen yang dikeluarkan oleh anggota IETF (Internet Engineering Task Force) yang biasanya digunakan sebagai standar pada jaringan Internet. Setiap tanggal 1 April mereka mengadakan April Fools’ Day RFC dengan menerbitkan dokumen RFC yang bersifat humor yang terkait dengan jaringan Internet. RFC1149 diterbitkan pada tanggal 1 April 1990 dan RFC2549 diterbitkan pada tanggal 1 April 1999. Eksperimen di Afrika Pada tahun 2009, sebuah perusahaan IT di Afrika Selatan, Unlimited IT, mengimplementasikan konsep Avian Carrier ini setelah mereka kecewa dengan kulaitas jaringan ADSL dari Telkom sebagai provider Internet terbesar disana. Eksperimen ini membandingkan pengiriman data sebesar 4GB antara jaringan ADSL Telkom dengan pengiriman menggunakan burung merpati dari kantor mereka di Howick ke kantor di Durban dengan jarak 60 km. Pada burung merpati, data disimpan dalam MicroSD dan diikatkan burung. Hasilnya, pengiriman data dengan burung merpati memerlukan waktu 2 jam 6 menit untuk mencapai kota tujuan dan selesai memindahkan data ke komputer, sedangkan transfer data pada jaringan ADSL hanya mencapai 4% dalam waktu yang sama. Apakah konsep Avian Carrier lebih baik dari jaringan Internet boardband? Menurut saya Tidak. Walaupun dengan konsep Avian Carrier bisa saja membawa data besar lebih cepat, tetapi banyak aspek yang harus di perhatikan dalam konsep transmisi data seperti keamanan, assurance, topologi, reliability dan lainnya. Beberapa kelemahan dari konsep ini antara lain: 1. Tidak ada jamiman terhadap keamanan data. Bisa saja naluri burung salah sehingga tidak sampi ke tujuan, atau ada ancaman dalam perjalanan seperti predator, cuaca, dsb. 2. Konsep ini hanya mendukung topologi unicast, yang berarti tujuan pengiriman hanya satu. Namun jika dunia mengalami krisis energi dimana jaringan transmisi data sangat bergantung pada energi listrik, maka kita bisa mengandalkan kosep Avian Carrier, kembali ke zaman dahulu menggunakan merpati pos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar